Postingan

Prabu Siliwangi, Bapak Infrastuktur Kerajaan Sunda Pajajaran

Gambar
 Prabu Siliwangi, Bapak Infrastuktur Kerajaan Sunda (Pajajaran) Prabu Siliwangi, maksudnya Sri Baduga Maharaja yang sampai ke telinga kita, khususnya yang baru mempelajari legenda dan sejarah Sunda dikenal sebagai Raja Sakti, Pemiliki Harimau Putih, kemudian dikenal sebagai Raja yang berakhir dengan cara Moksa (Wafat diangkat ke langit secara mentah-mentah dan kemudian tidak terkena hukum Reingkarnasi karena mendapat anugrah tertinggi dari Dewa).  Karena Sakti dan Ajaib itulah kemudian dianggap sebagai Raja terbesar, padahal bukan begitu sejatinya Prabu Siliwangi itu.  Prabu Siliwangi dipuja dan dipuji oleh Raja setelahnya dan rakyat Sunda itu karena beliau berhasil membangun Pondasi Eknomi Rakyat dan Negara yang kokoh, yaitu terpenuhinya Infrastruktur dasar yang memadai di Kerajaan Sunda ketika beliau memerintah sehingga nantinya berdampak pada kemakmuran rakyat pada masa era pemerintahannya dan raja setelahnya.  Apa buktinya ?, buktinya adalah Pujian Surawisesa pad...

AKHIR PRANG CIREBON VS PAJAJARAN

Gambar
 AKHIR PRANG CIREBON VS PAJAJARAN Pada awal abad ke 16 kondisi politik di Pulau Jawa berubah drastis, Dominasi Majapahit di bagian timur Jawa anjlok karena tergusur oleh Kesultanan Demak yang sedang naik pamor, di sisi lain bangasa Portugis berhasil menaklukan Kesultanan Malaka, wilayah barat Nusantara yang cukup strategis. Pada masa ini, Kerajaan Pajajaran di rundung dilema politik, meski hingga tahun 1520 Pajajaran termasuk kerajaan yang tebilang kuat, kerajaan ini akhirnya memutuskan untuk bersekutu dengan Portugis ketimbang dengan Demak. Pilihan tersebut jatuh karena kegiatan ekonomi Pajajaran bertumpu pada ekspor impor bahan pertanian melalui wilayah barat Nusantara yang kala itu sudah dikuasai Portugis. Oleh karena itu Pajajaran akhirnya memutuskan mengikat perjanjian dengan Portugis dalam rangka mencari keuntungan. Persekutuan Pajajaran dan Portugis membuat gerah pihak Demak, mengingat selama bercokol di Nusantara Portugis dianggap merugikan kepentingan Demak dan dianggap ju...

JAVA FREES CHAMPA FROM MONGOL COLLECTION

Gambar
 JAVA FREES CHAMPA FROM MONGOL COLLECTION Champa's chaotic condition due to the Mongol invasion made King Kertanegara sympathetic and sent aid to Prince Harijit.  Singasari's help was able to free Champa from the grip of the Mongols, so that in 1288 the Mongol troops were completely expelled from Champa. After expelling the Mongols with the help of Singasari, Prince Hajirit ascended the throne to become the new King of Champa with the title Jaya Simhavarman III. As for building good relations with the Singasari kingdom, which took part in expelling the Mongols, King Jaya Simhavarman III married Ratu Tapasi, King Kertanegara's younger sister.

Historical Facts about the Bhayangkara Army, the Army of the Majapahit Kingdom

Gambar
  Historical Facts about the Bhayangkara Army, the Army of the Majapahit Kingdom. Founded during the Singasari Kingdom Bhayangkara was a special force that served during the Majapahit Kingdom. Even though the Bhayangkara Army operated during the Majapahit Kingdom, this army actually existed during the Singasari Kingdom, to be precise during the time of Kertanegara, King Singasari. The Bhayangkara troops were originally created for the mission of escorting the king and his family. The Bhayangkara troops only became widely known during the time of Jayanegara, King of Majapahit. At that time, the Bhayangkara troops led by Gajah Mada succeeded in crushing Ra Kuti's rebellion. Full time military. The majority of soldiers during the Majapahit kingdom were militia, which means they were only called upon during war and during peacetime they carried out activities like ordinary people. Most of the militia work as farmers or ordinary people. Meanwhile, the Bhayangkara Troops are perma...

FATHER OF UNIVERSITY OF THE NUSANTARA

Gambar
 FATHER OF UNIVERSITY OF THE NUSANTARA When he served as Mahapatih Amangkubhumi (Prime Minister) Majapahit Gajah Mada united the archipelago. For countries whose unjust kings were overthrown and replaced with good kings (Pasai, for example).  For friendly Kings, they will be taught government governance, taught iron refining techniques & a better and more mature economy (Ngeri-Negeri in Malay Sumatra and Sulawesi, Maluku, Ambon and Papua for example) For countries whose habit is to rely on foreigners, they should be made aware (Tumasik and Hujung Medani for example).  For countries that pretend to be strong, they are silenced and made aware (Bali, Sunda, Kalimantan, for example). So it is not surprising that Gajah Mada was so phenomenal, that his name is immortal to this day. This is in accordance with the Chinese News, the Negarakertagama Manuscript and several Ancient Manuscripts from the Majapahit subordinate areas in question.

Raga mulya (pajaran Terakhir)

Gambar
Raga mulya (pajaran Terakhir) Raga Mulya merupakan raja terakhir Kerajaan Pajajaran. Ia menjabat sebagai raja selama 12 tahun yaitu dari Tahun 1567 M hingga 1579 M. Dalam Naskah Wangsakerta sosok Raga Mulya disebut sebagai Prabu Suryakencana sedangkan dalam Carita Parahiyangan dikenal dengan nama Nusya Mulya. Raga Mulya menjadi Raja pelarian dengan berkedudukan di Suryakancana (Pandai Gelang), oleh karena itu ia juga dikenal sebagai Prabu Suryakencana atau Panembahan Pulasari. Pulasari terletak di Kaduhejo, Kecamatan Menes pada lereng Gunung Palasari. Menurut Pusaka Nusantara III dan Krethabumi I disebutkan bahwa "Pajajaran sirna ing ekadasa suklapaksa Wesakamasa sewu limang atus punjul siki ilang Sakakala" (Pajajaran runtuh pada tanggal sebelas bagian terang bulan Wesaka tahun 1501 Saka). Tanggal sebelas bagian terang bulan Wesaka tahun 1501 Saka bertepatan pada 8 Mei 1579 M. Dari Naskah Banten telah memberitakan secara jelas mengenai keberangkatan Pasukan Banten ketika akan...

KUDETA DI KERAJAAN TALAGA MANGGUNG (MAJALENGKA)

Gambar
  KUDETA DI KERAJAAN TALAGA MANGGUNG (MAJALENGKA) Kisah Kudeta di Kerajaan Talaga (Majalengka) diksihakan dalam hikayat terbentuknya Situ Sangiang. Adapun kisahnya demikan. Talaga Manggung kala itu diperintah oleh Sunan Talaga Manggung, mempunyai dua anak, satu anak laki-laki yang bernama Sunan Parung sementara satu laginya perempuan yang mempunyai nama Simbar Kencana. Sunan Parung mempunyai kegemaran bertapa, sehingga ia jarang sekali di Istana, Sementara Simbar Kencana berjodoh dengan seorang Pangeran asal Palembang yang bernama Palembang Gunung, Suami Simbar kencana ini dikisahkan menduduki jabatan Patih di Kerajaan Talaga. Kemakmuran Kerajaan talaga dibawah pemerintahan Sunan Talaga Manggung rupanya membuat Palembang Gunung menjadi iri, ia ingin menguasai kerajaan itu, ia berhasrat menjadi Raja menggantikan mertuanya. Karena gelap mata ingin segera berkuasa, akhirnya Palembang Gunung merencanakan pembunuhan terhadap mertuanya, ia menyuruh seseorang bernama Centang Barang u...

Kerajaan Pengging Kuno

Gambar
 Kerajaan Pengging Kuno Berdasar naskah-naskah babad, Pengging disebut sebagai cikal bakal Pajang. Cerita Rakyat yang melegenda menyebut bahwa Pengging sebagai kerajaan kuno yang pernah dipimpin Prabu Anglingdriya, musuh bebuyutan Prabu Baka raja Prambanan. Kisah ini dilanjutkan dengan dongeng berdirinya Candi Prambanan. Prabu Anglingdriya atau Prabu Damar Maya bersekutu dg Raja Mataram Kuno Rakai Pikatan Dyah Saladu yg beraliran Hindu-Syiwa melawan Balaputradewa yg bersekutu dengan Rakai Walaing Mpu Kumbayoni atau Raja Baka dari Prambanan yang beraliran Budhis.  Balaputradewa akhirnya dapat dikalahkan oleh Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala putra Rakai Pikatan dan pulang ke negeri asalnya menjadi Raja Sriwijaya. Adapun Raja Baka dapat dibunuh oleh Bandung Bondowoso putra Prabu Damar Maya.  Nama Pengging muncul kembali ketika gunung Kelud di Jawa Timur meletus. Prabu Kusuma Wucitra putra Prabu Jaya Amisena, salah satu keturunan Prabu Aji Sri Jayabaya memindahkan keraton Mamena...

KEMERDEKAAN BUGIS BONE DARI PENJAJAHAN GOWA MAKSAR

Gambar
 KEMERDEKAAN BUGIS BONE DARI PENJAJAHAN GOWA MAKSAR Setelah kalah dan menjadi budak dari Gowa, banyak bangsawan Bone diasingkan ke Gowa, salah satunya Arung Palakka yang menyertai kedua orang tuanya yang tawanan perang.  Ibunya We Tenrisui menjadi pelayan di dalam istana yang mengurus dapur untuk menyiapkan makanan sehari-hari sang Karaeng.  Arung Palakka kerap kali membawakan tombak pembesar Gowa ketika sedang melakukan perjalanan atau ketika berburu.  Karaeng Pattingalloang mengangkat Arung Palakka sebagai pendamping serta mengajarkan pengetahuan adat-istiadat Istana Gowa.  Setelah kematian Karaeng Pattingalloang, jabatan Tumabbicara Butta diemban oleh saudaranya, Karaeng Karunrung.  Dialah yang mengeluarkan permintaan kepada Raja Gowa agar memerintahkan To Bala sebagai jennang (perwakilan) mengerahkan 10.000 orang Bugis, terdiri orang Bone dan Soppeng untuk melakukan kerja paksa dengan menggali kanal yang memisahkan Benteng Panakkukang yang dikuasai oleh...

Perang Tabuk, Perang Paling Ngawur Dalam Sejarah Peperangan Islam Vs Romawi

Gambar
 Perang Tabuk, Perang Paling Ngawur Dalam Sejarah Peperangan Islam Vs Romawi Perang Tabuk dalam sejarah Islam dikenal sebagai perang yang paling ngawur, sebab dalam perang ini Pasukan Romawi dengan 40.000 Pasukan terlatih hanya mondar-mandir tidak jelas tanpa melakukan serangan sedikitpun padahal didepanya ada 30,000 pasukan Islam yang siap bertempur karena ditantang.  Latar Belakang dari perang ini sebagai berikut: Ketika Islam masih dalam kondisi lemah, atau belum sepenuhnya menyatukan Bangsa Arab kedalam satu pemerintahan, Muhammad SAW mengutus beberapa utusan untuk mengabarkan kenabianya keberbagai Negara-Negara, dan salah satunya ke Propinsi Ghasan.  Propinsi ini dikepalai oleh seorang Gubernur dibawah kekuasaan Kekasiaran Romawi Timur.Utusan Nabi yang menyampaikan surat tersebut dibunuh. Karena dianggap lancang oleh sang Gubernur.  Pada tahun 629 M Nabi Muahamd mengutus sahabatnya disertai 3000 pasukan untuk memberikan pelajaran kepada Gubernur Ghasan karena ...

AWAL MULA PERMUSUHAN MATARAM & CIREBON

Gambar
 AWAL MULA PERMUSUHAN MATARAM & CIREBON  Menurut Naskah Mertasinga, awal mula perseteruan antara Amangkurat I dan Panembahan Girilaya adalah karena sakit hati Amangkurat atas kelakuan Cirebon, ia sakit hati karena Cirebon setengah hati berpihak pada Mataram terbukti dari kelakuan Cirebon yang melindungi para pelarian Mataram. Mataram yang waktu itu sudah menjadi sekutu Belanda, meminta bantuan Belanda untuk membawa Panembahan Girilaya ke Mataram, misi penjembuatan Raja Cirebon ke Mataram itu dipimpin oleh seorang Kapten Belanda bernama Kapten Etal. Kapten Etal membujuk Panembahan Girilaya agar mau menghadap mertuanya di Mataram disertai dengan dua orang Puteranya, Panembahan Girilaya kemudian berangkat ke Mataram dengan menggunakan Kapal laut. Sementara para pembesar Cirebon lainnya menyusul menggunakan jalan darat. Sampai di Mataram hal yang tak terduga-duga kemudian terjadi, Panembahan Girilaya ditahan disana, Pada mulaya Amangkurat I berniat membunuh Panembahan Girilay...

DAFTAR NAMA ISTRI & SELIR PRABU SILIWANGI (SRI BADUGA MAHARAJA)

Gambar
 DAFTAR NAMA ISTRI & SELIR PRABU SILIWANGI (SRI BADUGA  MAHARAJA) Sumber lokal menyebut Prabu Siliwangi mempunyai 3 permaisuri dan ratusan selir. Sementara Tome Pires menyebut Raja Sunda (Maksudnya Siliwangi) memiliki 2 Permaisuri dan 1000 selir.  Dari banyaknya Istri dan selirnya itu ada yang nama-namanya tercatat dalam sejarah, berikut daftarnya;  ⏩Nay Rambut Kasih/Ambet Kasih/Ngabetkasih ⏩Nay Subang Larang, puteri dari Sumur Wangi. ⏩Nay Aci Putih, Putri Dampu Awang ⏩Nay Kentring Manik Mayang Sunda ⏩Pwah Herang Manik/Si Catik Rajamantri ⏩Nay Janur Larang Bancana ⏩Nay Bungasari ⏩Nay Sriwati ⏩Nay Limur Kasih, Putri Pasir Batang ⏩Nay Haristacang, Putri Semenanjung Timur ⏩Nay Haristacu, Putri Semenanjung Timur ⏩Nay Hariskeling, Putri Semenanjung Timur ⏩Nay Harismaya, Putri Semenanjung Timur ⏩Dewi Samatra, puteri dari semenanjung negara ⏩Maya Pakembangan ⏩Dewi Banding, puteri dari Kuta Waringin ⏩Nay Aci Manglaya, puteri dari Tungtung Pasang, ⏩Dewi Rarage, puteri dar...

CARA ORANG KUNO MENGETES KEASLIAN NASAB

Gambar
 CARA ORANG KUNO MENGETES KEASLIAN NASAB Bahasan prihal Nasab Palsu dalam sejarah Islam sudah ada sejak lama. Dizaman Khalifah Al-Mutawakkil (Wafat 861) pernah ada seorang Wanita bernama Zainab mengaku sebagai Keturunan Nabi Muhamad.  Karena Keturunan Nabi, Zainab dihormati oleh Rakyat Baghdad, namun kian hari tingkah Zainab ini mencurigakan sebab sering meminta-minta harta kepada Rakyat dengan memanfaatkan penghormatan rakyat kepada duriyah Nabi.  Salah seorang Penduduk yang curiga kemudian mengadukannya kepada Khalifah sehingga kemudian dipanggil Zainab kehadapan Khalifah untuk diuji keabsahan Nasabnya.  Dengan bijak, Al-Mutawakkil meminta pendapat Ali bin Muhammad bin Musa Al-Hadi (keturunan Nabi Muhamad) perihal pengakuan Zainab.  Dengan nada menantang, Al-Hadi meminta agar Zainab dimasukkan ke dalam kandang singa dengan alasan bahwa seseorang yang pada dirinya ada aliran darah rasul tidak akan disatroni oleh binatang buas.   Mendengar tantangan itu, Za...

RATU NILAKENDRA (RAJA PAJAJARAN V)

Gambar
 Ratu Nilakendra atau Tohaan Dimajaya merupakan raja kelima Kerajaan Pajajaran. Ratu Nilakendra memimpin Kerajaan Pajajaran selama 15 tahun, yakni dimulai wafatnya Ratu Sakti 1551 M hingga 1567 M. Sedari pemerintahan Ratu Sakti, sebenarnya Kerajaan Pajajaran sudah ditimpa masalah kompleks, mulai masyarakat yang sudah tidak percaya lagi dengan pemerintahan seorang raja Ratu Sakti, kemaksiatan dan kejahatan semakin banyak, dan masyarakat mengalami kelaparan sebab Kerajaan Pajajaran tidak menyuplai kebutuhan pokok.  Ciri khas sifar yang dimiliki Ratu Sakti adalah suka mabuk-mabukan jauh dari agama serta tidak memedulikan tatanan hokum negara, sehingga tidak sedikit rakyat yang membangkang, Ratu Sakti juga dikisahkan memiliki moral buruk. Ia terkenal memberlakukan hukum semena-mena terhadap masyarakat kecil, yakni dengan menghukum mati penduduk, merampas harta masyarakat tanpa alasan yang pasti. Ratu Sakti juga dicap sebagai raja yang berani melanggar adat keraton sebab telah meng...

PERANG HABIS-HABISAN DI KOTA RAJA CERBON

Gambar
 PERANG HABIS-HABISAN DI KOTA RAJA CERBON  Dengan susah payah, Pangeran Karangkendal berhasil menyelamatkan Dipati Kuningan, ia membawa Dipati Kuningan yang terluka melesat menghindari kerumunan tentara Pajajaran dengan kudanya. " Mundur-muduuuuuuur........!!!" begitu kata-kata terakhir yang diucapkan Pangeran Karangkendal kepada para Prajurit Cerbon.  Dari jarak yang tidak agak jauh, Arya Kiban tertawa terbahak-bahak melihat Pasukan Cerbon lari tunggang-langgang. Ia kemudian berkata pada para bawahannya " Tak usah di kejar, biarkan para pengecut-pengecut itu melapor kepada majikannya, kita fokus ke rencana kita, yaitu menyerbu Kota Raja Cerbon...!!" Kemenangan Pajajaran pada pertempuran di Palimanan membuat seluruh bala tentara pajajaran senang bukan main, mereka tertawa terbahak-bahak dengan puas.  Beberapa hari kemudian, Bersama para Panglima kerajaan bawahan Pajajaran lain, Arya Kiban menuju Cerbon untuk menaklukannya, serangan awal yang direncanakan Arya Kiban ...

DUA ISTRI GAJAH MADA

Gambar
 DUA ISTRI GAJAH MADA Riwayat Gajah Mada selain terpatri dalam beberapa naskah dan prasati sejaman, juga tertulis pada bebebrapa naskah yang ratusan tahun baru dibuat selepas kematian Gajah Mada, juga diceritakan dalam dongeng rakyat baik dongeng yang berasal dari Jawa maupun luar Jawa. Dan dari beberapa sumber-sumber itu ada yang mengishkan mengenai dua wanita yang dianggap sebagai istri Gajah Mada. Sumber cerita yang mengisahkan mengenai Istri Gajah Mada adalah Prasati Aria Bebed yang ada di Bali, Prasasti ini juga disebtu juga dengan Prasasti Bebed. Prasati ini dibuat pada 1881 Saka.  Menurut Pasasti Aria Bebed, bahwa Gajah Mada ketika tinggal di Bali menikahi Ni Luh Ayu, namun ketika Gajah Mada kembali ke Majapahit hubungan antara keduanya terputus, bahkan Gajah Mada juga tidak mengetahui jika Ni Luh Ayu melahirkan seorang Putra dari hasil perkawinannya dengan Gajah Mada.  Diceritakan ketika Remaja, Putra Ni Luh Ayu selalu mendesak Ibunya agar memberi tahu ayah kandun...

Event of Congregational Execution of 6000 Ulama & Their Families in Mataram

Gambar
 Event of Congregational Execution of 6000 Ulama & Their Families in Mataram In 1648, Amangkurat I ordered the Mataram army led by Prince Aria, Tumenggung Nataairnawa, Tumenggung Suranata, and Ngabehi Wirapatra to carry out a congregational execution (massacre) of around 6000 people who were Ulama and their families. The massacre was carried out from the four cardinal directions. Within half an hour. The 6,000 people who were massacred were actually people who were thought to be involved in the failed coup two days earlier. Prince Alit, the younger brother of Amangkurat I, who was assisted by Tumenggung Wiraguna two days earlier, carried out a coup attempt, but failed. In the failed coup incident, Prince Alit was killed.  Notes :  Events like this are actually events that usually occur in any history, especially in the history of failed coups. It was recorded during the Republic that around 3 million PKI members were killed and thrown into prison without trial after t...

SIKAP ANTI DEMAK PARA PEMBESAR PAJAJARAN & JATUHNYA TANAH SUNDA DALAM PENGARUH KESULTANAN MATARAM (PERANG CIREBON-SUMEDANG)

Gambar
 SIKAP ANTI DEMAK PARA PEMBESAR PAJAJARAN & JATUHNYA TANAH SUNDA DALAM PENGARUH KESULTANAN MATARAM (PERANG CIREBON-SUMEDANG) Pajajaran adalah Negara yang dalam gerakan Politiknya menyatakan diri anti Demak. Mengapa Pajajaran Anti Demak ? Jawabnya Karena Demak dahulu menjadikan Japura dan Cirebon sebagai sekutunya. Padahal sebelum 1482, Cirebon dan Japura adalah wilayah Sunda.  Selain itu, Demak juga dikemudian hari menduduki wilayah Pesisir Pajajaran lainnya, yaitu Banten, Jayakarta, Karawang dan Indramayu.  Ketika Pajajaran Kalah Telak oleh Banten pada 1579, Para Mantan Panglima Tempur Pajajaran yang melarikan Diri Ke Sumedang masih membawa sikap anti Demak juga anti kepada Rezim penggantinya (Pajang)  Sumedang sebetulnya pada Tahun 1530 sudah menjadi bagian dari kekuasan Cirebon, karena Raja Sumedang kala itu Ratu Pucuk Umun/Nyi Mas Ratu Dewi Inten Dewata/Nyimas Setyasih diislamkan oleh Cirebon dan dinikahkan dengan Pangeran Santri (Pangeran Asal Cirebon)....

RATU DEWATA (RAJA PAJAJARAN III)

Gambar
 RATU DEWATA (RAJA PAJAJARAN III) Selepa wafatnya Surawisesa, Pajajaran diperintah oleh Raja yang tidak cakap dalam politik, Raja Pengganti Surawisesa juga dikenal sebagai Raja yang lebih banyak mendalami ilmu agama ketimbang bertindak sebagai Raja. Pada Raja ini pula Pajajaran tercatat mengadakan Sunatan (Khitanan pra Islam) yang memang sudah menjadi adat kebiasaan orang Sunda sejak dulu.  Ratu Dewata adalah Raja ketiga Pajajaran menggantikan ayahnya Surawisesa. Ratu Dewata memerintah Pajajaran dari mulai Tahun 1535-1543 M. Dalam mempertahankan kerajaan, ia berbeda dengan ayahnya. Jika Surawisesa terkenal sebagai panglima perang yang perwira dan pemberani, Ratu Dewata terkenal alim dan taat kepada agama. Ciri khas yang terkenal semasa ia menjabat adalah melakukan upacara sunatan (adat khitan pra-Islam) dan melakukan tapa pwah susu, yakni sebuah tradisi tirakat yang diperbolehkan makan buah-buahan dan minum susu saja. Di masa pemerintahan Ratu Dewata, perjanjian Pajajaran dan ...

BALAPUTRA DEWA, ​​KING BRINGING THE GLORY OF SRIWIJAYA

Gambar
 BALAPUTRA DEWA, ​​KING BRINGING THE GLORY OF SRIWIJAYA According to the Nalanda inscription, Balaputradewa was the grandson of a Javanese king who was nicknamed Wirawairimathana (destroyer of enemy officers). His grandfather's nickname is similar to Wairiwarawimardana alias Dharanindra in the Kelurak inscription. In other words, Balaputradewa is Dharanindra's grandson. Balaputradewa's father was named Samaragrawira, while his mother was Dewi Tara, daughter of Sri Dharmasetu from the Soma dynasty. The Nalanda inscription itself shows the friendship between Balaputradewa and Dewapaladewa, the king of India, namely by marking the construction of a temple initiated by Balaputradewa in the Bengal region. The Nalanda inscription mentions Balaputradewa as the king of Suwarnadwipa, which is the ancient name for the island of Sumatra. Because at that time the island of Sumatra was synonymous with the Srivijaya Kingdom, historians agree that Balaputradewa was the king of Srivijaya. ...

PAJAJARAN MASA PEMERINTAHAN SRI BADUGA MAHARAJA (PRABU SILIWANGI)

Gambar
 PAJAJARAN MASA PEMERINTAHAN SRI BADUGA MAHARAJA (PRABU SILIWANGI) Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja (1482-1521) selepas dilantik menjadi Raja seluruh tanah Sunda tidak mau berdiam diri, sebab pada saat ia berkuasa, peta kekuatan politik sudah berubah, di timur Pajajaran telah bangkit Kesultanan Demak yang meruntuhkan dominasi Majapahit, sementara di barat Pajajaran, Portugis menancapkan kuasanya dengan menaklukan Kerajaan-kerajaan di Sumatra dan Semenanjung Malaya. Maka mau tidak mau Prabu Siliwangi harus membangun kekuatan Pajajaran dalam segala lini, baik dalam bidang pertahanan, ekonomi, militer maupun hubungan internasional. Mula-mula yang dilakukan Prabu Siliwangi dalam membangun negerinya adalah dengan membuat pertahanan Ibu Kota, caranya membuat Benteng pertahanan yang melapisi Ibu Kota Kerajaan, harapannya dengan kokohnya banteng pertahanan, Pajajaran dapat perkasa apabila suatu waktu Ibu Kota diserang musuh secara tiba-tiba. Sementara dalam bidang ekonomi, Parabu S...