Postingan

TRAGEDI MANGKUK MERAH 1967

Gambar
 TRAGEDI MANGKUK MERAH 1967 Pristiwa mangkuk merah dipicu oleh dugaan dan kabar pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang Cina pada salah satu tokoh suku Dayak, isunya pembunuhnya berasal dari organisasi PGRS (Pasukan Gerilya Rakyat Serawak) dan PARAKU (Pasukan Rakyat Kalimantan Utara), organisasi tersebut pada mulanya didirikan oleh orang-orang Cina Sarawak dan Kalimantan Utara yang berhaluan komunis dalam rangka menentang digabungkannya Sarawak dengan Malaysia. Pada masa pemerintahan Soekarno, yaitu antara Tahun 1963 hingga 1965, Indonesia melancarkan aksi Ganyang Malaysia karena menanggap Malaysia merupakan negara boneka bentukan Inggris, orang-orang Cina dari Sarawak dan Kalimantan Utara pada masa itu hijrah ke Kalimantan barat guna dilatih perang oleh Indonesia untuk memberontak pada Inggris dan menggagalkan pembentukan Negara Malaysia. Akan tetapi selepas lengsernya Soekarno pada 12 Maret 1966 politik di Indonesia rupanya berubah. Soeharto yang pro barat dan anti Komunis akh...

RAJA-RAJA TRADISIONAL TANATORAJA

Gambar
 RAJA-RAJA TRADISIONAL TANATORAJA Silsilah dimulai dari Puang Tamboro Langi’Tomanurung Pertama yang menurut Hikayat turun dari lagit di puncak Gunung Kandora (Kecamatan Mengkendek)pada pertengahan abad 4 Puang Tamboro Langi’ inilahyang merupakan raja petama di Kalindobulanan Lepongan Bulan dan sekaligus merupakan leluhur raja-raja di Kerajaan Lepongan Bulan(Tana Toraja)pada khususnya dan Kerajaan Tallu Bocco yang pertama (Toraja,Luwu dan Gowa) pada umumnya 1. Puang Tamboro Langi. Bergelar Puang Tomatasak yang pertama di Kalindobulanan Lepongan Bulan,Kawin dengan Puang Sanda Bilik dari Sungai Sa’dan di Saepa Deata,melahirkan 4 orang Putera A. Puang Papai Langi’ di Gasing B. Puang Tumambuli Buntu di Napo C. Puang Sanda Boro di Batu Borrong(Kaki Gunung Sinaji) D. Puang Messok di Rano Makale 2. A. Puang Papai Langi’ menggantikan ayahnya sebagai Puang Tomatasak II,kawin dengan 2 orang Putri,masing-masing bernama: A.1. Puang Allo anginan,berasal dari air kolam di Gasing,melahirkan 4 oran...

Arya Damar Pakar Meriam Majapahit

Gambar
 Arya Damar Pakar Meriam Majapahit Seorang tokoh yang disebut sebagai Arya Damar yang hidup pada masa Bre Kertabumi ini rupanya tercatat dalam catatan Kronik Cina di Kuil Sam-Po-Kong. Dalam catatan itu dijelaskan bahwa; "Swan Liong pada tahun 1433 menjadi kepala pabrik Mesiu (Bahan Peledak Meriam) Majapahit di Semarang, kemudian dipindahkan ke Palembang sebagai Kepala pemerintahan di sana dan juga sekaligus diangkat oleh Gang Eng Chu sebagai Kaptennya orang-orang Cina di Palembang". Menurut analisis yang dilakukan Slamet Mulyana, bahwa sosok Swan Liong yang diceritakan dalam kronik Cina Kuil Sam-Po-Kong adalah tokoh yang disebut juga dengan nama Arya Damar. Sebab katanya dalam naskah itu juga disebutkan bahwa Swan Liong ketika di Palembang ia mengasuh dua orang anak laki-laki bernama Jin Bun (Raden Patah) dan Kin San (Raden Husain/Adipati Terung). Selanjutnya, masih dalam catatan Kronik Cina Kuil Sam Pokong, disitu juga disebutkan bahwa “Swan Liong” adalah putra Raja Majapahi...

SULTAN CIREBON YANG WAFAT DI MATARAM

Gambar
 SULTAN CIREBON YANG WAFAT DI MATARAM  Makam Panembahan Ratu II (Sultan Cirebon III) di Girilaya (Mataram) zaman Belanda. Karena dimakamkan di Girilaya, Sultan Cirebon yang satu ini juga nantinya dijuluki Panembahan Girilaya.  Panembahan Ratu II wafat di Mataram, dan oleh Mertuanya Amangkurat, dimakamkan di bukit Girilaya. Makamnya sama tinggi dengan Raja-Raja Mataram. Ini menandakan Amangkurat sebetulnya masih menganggap Cirebon sebagai Mitra sejajar. Begitu alasan orang daerah situ dalam menanggapi makam Sultan Cirebon ketiga itu.  Dalam sejarah Cirebon, Panembahan Girilaya wafat dibunuh oleh Amangkurat dengan cara diracun, sementara pendapat lainnya karena diguna-guna.

PERTEMPURAN KEDIRI VS SRIWIJAYA

Gambar
 PERTEMPURAN KEDIRI VS SRIWIJAYA Dimulai ketika Sri Ghandra menjadi Raja Kediri pada tahun seribu seratus tiga (1103) tahun Saka. Besar sekali keinginannya untuk memperluas Kerajaan Kediri. Sri Gandra yang bergelar Sri Kroncayyahanda Bhuwa (na) palaka Parakrama nindita Digjayottunggadewa, kemudian bersama angkatan perang Kediri menyerang dan menaklukkan kerajaan-kerajaan yang ada di pulau-pulau di bumi Nusantara, termasuk yang ada di Pulau Jawa dan pulau-pulau sebelah timurnya.  Armada lautnya yang besar berangkat beriringan menuju keutara, ke timur, ke barat. Mereka selalu mendapat kemenangan dalam perangnya. Tetapi kerajaan-kerajaan di pulau bagian barat semua sudah tunduk kepada kerajaan Sriwijaya.   Oleh karena itu, balatentara Kediri lalu menyerang kerajaan Sriwijaya. Demikianlah, armada laut Kediri dengan Sriwijaya berperang di tengah laut Jawa Barat. Pada peperangan itu keduanya bertempur dengan gagah berani, tiada yang kalah. Masing-masing kembali ke negeriny...

Aci Bedaya, Putri Prabu Siliwangi

Gambar
 Aci Bedaya, Putri Prabu Siliwangi Putri Aci Bedaya adalah salah satu anak perempuan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja), putri ini kelak melahirkan Ulama-Ulama terkemuka yang mendakwahkan Islam di Cirebon dan wilayah Kerajaan Pajajaran. Secara silislah Putri Aci Bedaya dalam Naskah Kuningan disebut sebagai anak Prabu Siliwangi dari seorang wanita yang bernama Aci Putih. Sementara Aci Putih sendiri merupakan anak perempuan dari pasangan Dampu Awang dan Rara Ruda. Dampu Awang dalam Carita Purwaka Caruban Nagari dikisahkan merupakan saudagar kaya dari Campa, sementara Rara Ruda adalah adik perempuan dari Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa Negeri Singapura dan juga merupakan anak dari Raja Kerajaan Galuh-Sunda Bersatu.  Putri Aci Bedaya dikisahkan begitu dekatnya dengan Kakeknya Dampu Awang sehingga yang bersangkutan sejak kecil diasuh oleh Dampu Awang bahkan sejak kecil sudah dibawa-bawa kakeknya untuk berkelana di negara-negara sekitar, seperti Palembang, Pasai, Malaka, Campa d...

Dampu Awang, Mertua Prabu Siliwangi

Gambar
 Dampu Awang, Mertua Prabu Siliwangi Selain dikisahkan dalam legenda rakyat melalui dongeng, kisah Dampu Awang juga rupanya tercatat secara singkat dalam Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari. Dalam naskah ini, Dampu Awang dikisahkan sebagai laki-laki asal Champa yang kelak menjadi mertua Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja. Menurut Carita Purwaka Caruban Nagari, bahwa Penguasa Singapura, Ki Gedeng Tapa (Ki Gedeng Jumajan Jati) memiliki kakak perempuan yang bernama Rara Ruda, wanita tersebut kelak dikawini oleh Dampu Awang, dari hasil peekawinannya dengan Rara Ruda, Dampu Awang memperoleh seorang putri yang diberi nama Nyai Aciputih.  Baik Rara Ruda maupun Aciputih nantinya memeluk agama Islam sesuai dengan agama yang dianut oleh Dampu Awang, dikemudian hari, Nyi Aciputih dikawini oleh Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi, dengan demikian Prabu Siliwangi dapat dinyatakan memiliki 2 istri yang beragama Islam, yaitu Subang Larang dan Nyi Aciputih.  Beberapa sejarawa...

HADRAMAUT & TARIM BUKAN YAMAN DIMASA NABI MUHAMAD HIDUP

Gambar
 HADRAMAUT & TARIM BUKAN YAMAN DIMASA NABI MUHAMAD HIDUP Kita sering mendengar cerita-cerita dongeng dari kalangan Habib mengenai kemuliaan Kota Tarim dan Hadramaut. Umumnya cerita-cerita dongeng tersebut mendompleng dari hadist-hadist Nabi yang membahas mengenai keutamaan Negeri Yaman. Jadi Karena Negeri Yaman adalah negeri yang menurut Nabi diberkahi, maka Mereka Klan Ba Alawi juga menganggap Kota Tarim di Hadramaut itu juga diberkahi karena bagian dari Yaman.  Perlu anda ketahui, bahwa di zaman Nabi Daerah Hadramaut yang didalamnya ada Kota Tarim, Kotanya Kaum Ba Alawi itu bukan bagian dari Negri Yaman sebagaimana yang dimaksud Nabi.  Sudah paham belum ? Jadi begini, Di Zaman Nabi disebut Negeri Romawi, nah maksud Negeri Romawi dizaman Nabi itu maksudnya Romawi Timur yang ibukotanya Bizantium (Istanbul) bukan Romawi Barat sebab dizaman Nabi Romawi Barat sudah runtuh.  Begitupun soal Yaman, yang dimaksud Yaman adalah wilayah Sebelah Kanan (Yamin/Yaman) dari Ko...

AGLING DARMA

Gambar
 ANGLING DARMA Kisah Angling Dharma adalah kisah legenda rakyat. Menurut Dwi Cahyono, Arkeolog Universitas Negeri Malang, kisah ini muncul terlebih dahulu dalam tradisi lisan sebelum masa Majapahit. Dalam legenda, Prabu Angling Dharma dilahirkan oleh Pramesti, putri Jayabaya. Sementara Jayabaya merupakan putra Gendrayana, cucu Yudayana dan cicit Parikesit.  Kisah ini dapat ditemukan dalam bentuk relief di candi Jago. Sebagai sebuah cerita, kisah ini dikenal baik dalam kidung maupun Serat Angling Dharma. Penentuan kisah relief merupakan tafsiran Thomas M. Hunter, ahli linguistik dan Jawa Kuno, berdasarkan naskah yang tak diterbitkan karya Bambang Soetrisno, mantan juru kunci Candi Jago. Tafsiran itu, pertama kali diungkapnya lewat seminar pada tahun 1989 yang kemudian dituliskan lewat makalah berjudul “The Aridharma Reliefs of Candi Jago” yang terbit dalam Society and Culture of Southeast Asia: Continuities and Changes pada tahun 2000. Secara keseluruhan, kisah Angling Dharma t...

BENDERA MERAH PUTIH DALAM PERTEMPURAN HABIS-HABISAN DI KEDIRI

Gambar
 BENDERA MERAH PUTIH DALAM PERTEMPURAN HABIS-HABISAN DI KEDIRI Istilah bendera memang berasal dari bahasa asing, kata ini baru dikenal oleh bangsa-bangsa nusantara selepas kedatangan penjajah Portugis dan Spanyol pada abad ke 16 Masehi, kata bendera sendiri berasal dari bahasa portugis “Bendera” orang Spanyol menyebutnya “Bandera”  baik Bendera maupun Bandera dipercayai berasal dari urat kata bahasa Jerman-Italia “Bandaira” (Yamin, 102). Kata bendera pada kemudiannya diserap kedalam bahasa Indonesia, sehingga kepopuleran kata Bendera mengalahkan kosakata serupa yang berasal dari bahasa orang-oranga asli Nusantara sendiri. Orang Jawa mengenal bendera dengan istilah  “Panji-Panji” orang Cirebon dan Indramayu menyebutnya “Klebet” Berkenaan dengan bendera merah putih, rupanya jauh sebelum Indonesia menetapkannya sebagai bendera kebangsaan, bendera tersebut telah digunakan sejak lama. Sementara orang beranggapan bahwa Merah Putih adalah Bendera Majapahit, pendapat ini memang t...

TOHJAYA

Gambar
 TOHJAYA Tohjaya adalah tokoh yang masih kontrofersi, sebab kisah tokoh ini saling bertolak belakang. Dalam sumber-sumber sejarah yang ada, yaitu dalam Naskah  Pararaton,   Negarakertagama dan Prasasti Mula Malurung dikabarkan saling bertentangan. Dalam  Pararaton Tohjaya dikisahkan sebagai Raja Tumapel/Singasari ke tiga yang memerintah pada tahun 1249-1250. Sementara dalam  Negara Kertagama tidak menyebutkan adanya Raja Singasari yang bernama Tohjaya. Naskah  Pararton adalah satu-satunya sumber sejarah yang menyebutkan tokoh Tohjaya sebagai Raja ketiga Tumapel/Singasari. Dalam Pararaton disebutkan bahwa Tohjaya merupakan anak Ken Umang Istri pertama Ken Arok yang kemudian dijadikan selir oleh Ken Arok selepas Ken Arok menikahi bekas Istri Akuwu Tumapel (Tunggul Ametung). Setelah Ken Arok tewas ditangan anak tirinya, Anusapati naik tahta. Tohjaya yang mengetahui dalang pembunuhan Ayahnya adalah Anusapati kemudian balas dendam. Anusapati akhirnya tewas ...

ASAL-USUL DESA BRINGIN, CIREBON

Gambar
 ASAL-USUL DESA BRINGIN, CIREBON  Desa Bringin adalah salah satu desa yang masuk pada wilayah Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Menurut penuturan masyarakat desa itu, bahwa Desa Bringin didirikan oleh para pengikut Bagus Rangin yang dahulu terlibat peperangan dengan Belanda di Kedongdong.  Pada tahun 1812 hingga 1818 Masehi, di wilayah Kedongdong berkecamuk perang besar, perang terjadi antara pengikut Bagus Rangin melawan penjajag Eropa (Belanda, Prancis, Inggris) yang dibantu penguasa lokal Cirebon. Perang yang berkecamuk sangat lama itu membuat banyak korban jiwa dikedua belah pihak. Bahkan dalam perang ini penjajah kehilangan banyak uang. Mengingat banyak serdadu penjajah yang didatangkan dari luar Cirebon. Terutamanya dari daerah Sumedang, Karawang dan Madura.  Meskipun mulanya para pejuang sulit dipatahkan, akan tetapi pada akhirnya penjajah dapat mengalahkannya. Dalam perang penentuan, penjajah dapat memporakporandakan para pejuang sehingga mereka masing...

PEMBERONTAKAN RA KUTI

Gambar
 PEMBERONTAKAN RA KUTI Ra Kuti merupakan anggota Dharmaputra yang dibentuk Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309), ayahanda Jayanagara sekaligus raja pertama dan pendiri Kerajaan Majapahit. Dharmaputra berjumlah 7 orang, yaitu Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa. Dikutip dari Slamet Muljana dalam Tafsir Sejarah Nagarakertagama (2006), dijelaskan bahwa Dharmaputra merupakan pejabat tinggi yang memiliki kedudukan khusus di Majapahit. Kitab Pararaton menyebut Dharmaputra sebagai "pengalasan wineh suka" atau "pegawai istimewa yang disayangi raja". Sebelum pemberontakan Ra Kuti, internal istana Majapahit pernah diguncang intrik nyaris serupa yang melibatkan nama Ra Semi, seorang anggota Dharmaputra lainnya. Aksi Ra Semi diperkirakan terjadi antara tahun 1316 hingga 1318 Masehi. Pemberontakan Ra Kuti didasari rasa tidak puas atas keputusan raja. Ra Kuti dan beberapa Dharmaputra lainnya menilai Raja Jayanagara berkar...

TERANGKAPNYA PEJUANG KEMERDEKAAN RI ASAL KOREA DAN JEPANG

Gambar
 TERANGKAPNYA PEJUANG KEMERDEKAAN RI ASAL KOREA DAN JEPANG Dalam sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia ada mantan Tentara Jepang yang pada akhirnya menjadi Pejuang Republik. Tidak tanggung-tanggung selain berjuang untuk Negara Indonesia yang baru dibentuk, mereka juga menyatakan diri masuk Islam.  Adapun mereka itu adalah omarudin (Yang Chil Sung), Aboe Bakar (Masashiro Aoki), Oemar (Lee Gil Dong), Soebardjo (Guk Jae-man), dan Oesman (Hasegawa Katsuo). Keempat orang asing mantan Tentara jepang irtu tergabung dalam barisan Pasukan Pangeran Papak merupakan kelompok milisi di Garut yang dibentuk pada tahun 1945.  erbeda dengan unit militer lainnya, Pasukan Pangeran Papak menolak pindah ke Yogyakarta setelah Perjanjian Renville pada tahun 1948. Mereka memilih tetap berada di Jawa Barat dan mempertahankan wilayah tersebut dari serangan Belanda. Pasukan Pangeran Papak membentuk pusat perjuangannya di Gunung Dora, markas gerilya yang lokasinya berada di hutan perbatasan antara Gar...

SILSILAH PRABU SILIWANGI

Gambar
 SILSILAH PRABU SILIWANGI  Silsilah Prabu Siliwangi terbagi dalam kedua garis besar dari tiga istri yang berbeda. Keturunannya menjadi pembesar kerajaan. Silsilah Prabu Siliwangi diantaranya memiliki keturunan yang menjadi raja di sejumlah kerajaan di Jawa Barat (Jabar) hingga Banten. Pada garis besar silsilah memang hanya memuat dari tiga istri. Kendati diriwayatkan Prabu Siliwangi menikah sampai 151 kali dan ada juga versi yang menyebut daftar 52 istri. Diantara keturunannya tersebut kemudian menjadi pemimpin di tempatnya masing-masing seperti Sunan Gunung Jati di Kesultanan Cirebon. Tidak hanya itu, silsilah dari Prabu Siliwangi tidak hanya mewarnai kerajaan yang bercorak Hindu. Namun, termasuk kesultanan yang bercorak Islam. Berikut Silsilah Prabu Siliwangi secara garis besar seperti dirangkum dari berbagai sumber.

NASIB TRAGIS AMANGKURAT III, RAJA JAWA YANG ANTI BELANDA

Gambar
 NASIB TRAGIS AMANGKURAT III, RAJA JAWA YANG ANTI BELANDA Amangkurat III yang mempunyai nama asli Raden Mas Sutikna adalah Sultan Kesunanan Kartasura Mataram yang memerintah seumur jagung. Pendeknya masa pemerintahannya dikarenakan terlibat konflik dengan Belanda, beliau wafat karena dibuang ke Srilangka pada 1734 selepas Kesultanan yang dipimpinnya ditaklukan oleh Belanda. Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Mas Sutikna adalah anak satu-satunya Amangkurat II, istri yang lain dari Amangkut II diguna-guna oleh ibu Raden Mas Sutikna sehingga tidak ada satupun yang memiliki keturunan. Raden Mas Sutikna ketika masih muda dijuluki dengan nama Pangeran Kencet, dijuluki demikian karena ia menderita cacat (kencet) dibagian tumitnya sejak kecil. Watak Amangkurat III dikisahkan mirip dengan kakeknya (Amangkurat I), ia berwatak buruk, mudah marah dan cemburu bila ada pria lain yang lebih tampan darinya, ia juga dikenal sebagai Raja yang gegabah dalam mengambil keputusan. Sebelum menjadi Raja Kasu...

Asal usul wiragora

Gambar
 WIRAGORA  Wiragora  dalam legenda masyarakat Indramayu dipercayai sebagai tokoh Antagonis dari jenis Siluman yang mendiami kedalaman sungai Cimanuk. Tokoh ini merupakan lawan dari tokoh Pendiri Indramayu Wiralodra. Jika Wiralodra digambarkan sebagai seorang bijak, pendiri bangsa, maka Wiragora sebaliknya. Kelakuannya buruk tidak dapat ditiru.  Entah dari mana sumber kisah mengenai tokoh yang satu ini, meningat dalam naskah-naskah babad yang mengisahkan tentang pendirian Indramayu, tidak ditemui tokoh Wiragora ini. Biarpun demikian kisah mengenai Wiragora ini sering dimankan dalam pertunjukan seni Sandiwara di Indramayu. Wiragora dalam pertunjukan pentas Sandiwara biasanya ditampilkan dalam wujud Buto atau orang Indramayu menamainya dengan sebutan Buta, sejenis siluman raksasa yang jika tertawa dan berbica menggelegar. Menakutkan memang, rupa fisiknya mirip Buto Ijo dalam legenda di Pulau Jawa.  Asal-Usul Wiragora Jika merujuk pada seni pentas Sandiwara yang bia...

Kisah saritem di jaman belanda

Gambar
 SARITEM Neng Sari Iteung atau yang lebih dikenal sebagai Saritem adalah wanita Sunda yang pada mulanya membuat klepek-klepek Pejabat Tinggi Militer Belanda di Batavia. Iapun kemudian dijadikan Gundik pejabat tersebut.  Kemudian hari dengan harta hasil porotan dari laki Belandanya Saritem berhasil mendidik wanita-wanita di Bandung agar supaya pandai merayu dan menghasilkan duit banyak. Saritem menjadi Mami. Kelak Saritem membangun bisnis bordil di Kota Bandung dimana tamu-tamunya merupakan para Penggede Belanda yang mampir di Kota itu.