CINTA YANG KEBABLASAN SERTA MELETUSNYA PERANG PAJANG VS MATARAM
CINTA YANG KEBABLASAN SERTA MELETUSNYA PERANG PAJANG VS MATARAM
Dalam babad tanah jawi disebutkan bahwa, laki-laki yang nekad menyatroni Kaputren untuk menemui Sekar Kedaton itu adalah Raden Pabelan, anak dari Tumenggung Mayang seorang pejabat Kesultanan Pajang yang masih kerabat dengan Sutawijaya Adipati Mataram. Raden Pabelan sebenarnya merupakan kekasih dari Sekar Kedaton.
Usaha nekad Raden Pabelan yang menemui Sekar Kedaton di lingkungan dalam Kaputren tempatnya para putri Raja ini rupanya membawa malapetaka baginya, ia ditangkap Prajurit Istana, kemudian diseret ke muka Raja.
Jaka Tingkir begitu memuncak amarahnya selepas mendapatkan laporan mengenai kejadian itu, apalagi ketika ia mendengar bahwa lolosnya Raden Pabelan ke Kaputren untuk menemui Putrinya itu diduga karena bantuan Tumenggung Mayang.
Entah karena terlalu emosi karena anak kesayanganya dinodai atau karena apa, yang jelas selepas peristiwa itu Raden Pabelan dijatuhi oleh Jaka Tingkir dengan hukuman Mati.
Detik-detik dieksekusi matinya Raden Pabelan ini membuat Ibunda Raden Pabelan gelisah, iapun meminta bantuan pada kakanya Sutawijaya yang kala itu sebagai Adipati Mataram agar membujuk Jaka Tingkir untuk membatalkan hukuman mati Pada Raden Pabelan.
Tapi, usaha Ibunda Raden Pabelan itu rupanya sia-sia, sebab Permintaan Adipati Mataram tidak digubris, bahkan hukuman yang dijatuhkan Jaka Tingkir bertambah berlipat, sebab selain menghukum mati Raden Pabelan ia juga menghukum Tumenggung Mayang dengan penghinaan.
Tumenggung Mayang dilucuti jabatannya, dirampas kekayaannya, serta direncanakan akan dibuang bersama keluarganya ke Semarang untuk dihinakan.
Penjatuhan hukuman Mati dan penghinaan terhadap keluarga Tumenggung Mayang ini dapat dikatakan sebagai keputusan Jaka Tingkir yang paling gegabah, sebab sepertinya ia menjatuhkan hukuman bukan atas dasar pertimbangan kebijaksanaan, akan tetapi karena sikap emosionalnya semata. Sikap emosional yang meledak karena anak kesayanganya dianggap dikotori.
Kelak sikap gegabah Jaka Tingkir ini membuat murka Adipati Mataram, hingga kemudian Keadipatian Mataram memberontak ke Kesultanan Pajang. Bagi orang Mataram kehormatan keluarga adalah segalanya, alasan kehormatan itulah yang kemudian membuat orang-orang Mataram merasa termotifasi untuk sesegara mungkin menumbangkan Pajang.
Komentar
Posting Komentar